Berbicara soal kekayaan dan keindahan alam Indonesia memang tiada habisnya. Rasanya setiap ujung yang ada di Indonesia memiliki cerita dan keindahan tersendiri. Laut dan daratan indonesia telah membentuk suatu keindahan yang tak jarang negara lain punya.
Salah satu keindahan dan keunikan Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain adalah Indonesia punya desa-desa unik yang sangat kental akan budaya dan sangat menggoda untuk di kunjungi. Sebut saja Desa Wae Rebo yang ada di Flores dan Desa Baduy yang ada di Banten.
Kedua desa tersebut merupakan dua dari banyaknya desa unik yang ada di Indonesia. Desa-desa unik di Indonesia kebanyakan masih mempertahankan nilai kebudayaan dan tak sedikit menolak teknologi yang sekarang ini telah merubah semuanya. Sebagian besar desa-desa unik di Indonesia masih mempertahankan gaya tradisionalnya. Namun karena itulah desa-desa unik di Indonesia menjadi daya tarik turis untuk datang kesana.
Nah untuk memuaskan rasa penasaran desa unik apa saja yang ada di Indonesia, berikut Lima Desa Unik Asli Ada Di Indonesia seperti yang dikutip dari goodnewsfromindonesia.org:
1. Desa Wae Rebo
Salah satu keindahan dan keunikan Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain adalah Indonesia punya desa-desa unik yang sangat kental akan budaya dan sangat menggoda untuk di kunjungi. Sebut saja Desa Wae Rebo yang ada di Flores dan Desa Baduy yang ada di Banten.
Kedua desa tersebut merupakan dua dari banyaknya desa unik yang ada di Indonesia. Desa-desa unik di Indonesia kebanyakan masih mempertahankan nilai kebudayaan dan tak sedikit menolak teknologi yang sekarang ini telah merubah semuanya. Sebagian besar desa-desa unik di Indonesia masih mempertahankan gaya tradisionalnya. Namun karena itulah desa-desa unik di Indonesia menjadi daya tarik turis untuk datang kesana.
Nah untuk memuaskan rasa penasaran desa unik apa saja yang ada di Indonesia, berikut Lima Desa Unik Asli Ada Di Indonesia seperti yang dikutip dari goodnewsfromindonesia.org:
1. Desa Wae Rebo
Untuk pemandangan di desa ini tak perlu diragukan lagi, hamparan gunung dan hijaunya alam bisa kita nikmati setiap harinya. Apa lagi letak dan keberadaan rumah kerucut yang tersusun secara melingkar menjadikan sempurna desa Wae Rebo ini.
2. Desa Penglipuran
Desa wisata ini memang tak begitu besar, luas desa ini hanya 112 hektar dengan 9 hektarnya dipakai untuk pemukiman. Udara dan keadaan desa ini masih asri serta sangat kental dengan budaya Bali. Rumah berarsitektur Bali tampak berjejer di kiri dan kanan jalan. Pepohonan, rerumputan dan bunga aneka warna pun tampak tumbuh subur. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah keindahan!
Asyiknya lagi, desa ini bebas dari kendaraan bermotor. Anda bisa puas memotret sambil mengenal lebih dekat budaya warga setempat tanpa harus takut kena polusi asap. Biaya masuk ke desa juga terjangkau, yaitu Rp 7.500 per orang.
3. Desa Baduy
Nah bagi Anda yang suka fotografi dan ingin sekali mengambil gambar dari desa baduy, Anda harus menyiapkan stamina. Karena dari Desa Ciboleger harus trekking menuju pemukiman Baduy Luar dan Baduy Dalam selama sekitar 5 jam. Perjalanannya memang melelahkan, namun di sepanjang jalan Anda bisa menikmati udara sejuk dan perbukitan yang mempesona.
Sesampainya di pemukiman Baduy, Anda bisa melihat rumah-rumah mereka yang terbuat dari bambu dan tertata rapi. Sungai yang mengalir di pemukiman ini juga sungguh jernih, karena Suku Baduy sangat menghargai alam. Dari beberapa cabang sungai, yang mereka gunakan sehari-hari hanya satu.
Cabang sungai lain yang airnya jernih bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar serta wisatawan yang datang. Hutannya juga terjaga karena masyarakat Baduy selalu menjaga kebersihan dan tidak merusak hutan.
4. Desa Trunyan
Pemandangan yang hijau di desa ini dilengkap dengan banyaknya tengkorak manusia yang berserakan dimana-mana. Seram pasti, namun hal inilah yang membuat desa Bungli menjadi unik. Desa ini punya kuburan di sisi timur Danau Batur. Di sini, jenazah tidak dikuburkan. Jenazah yang ada dibiarkan saja di atas tanah hingga membusuk. Sungguh berbeda dengan warga Bali lainnya yang mayoritas melakukan upacara Ngaben saat ada orang yang meninggal.
5. Desa Kete Kesu
Di Desa Kete Kesu, ada dua cara pemakaman. Jenazah ada yang ditaruh di gunung batu dan gua alam, atau makam rumah yang disebut patane dalam bahasa Toraja. Saat berlibur ke desa ini, Anda bisa melihat peti mati orang Toraja yang disebut erong. Bentuknya ada yang disimbolkan dengan alat kelamin serta kepala hewan. Kebanyakan erong ini usianya telah mencapai 500 tahun lho!
Sumber:
Posting Komentar